Kab. Blitar (PAIS Berkarakter) --- Dalam waktu bersamaan, tiga Kantor Kementerian Agama Kabupaten; yaitu Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumenep, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek, mengadakan kunjungan Studi Tiru Implementasi School Religius Culture (SRC) di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar, Kamis, 5 September 2024.
Ketiga delegasi tersebut dipimpin oleh Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (Kasi PAIS)nya masing-masing; Rombongan Sumenep dipimpin oleh Bapak Edi Hariyanto, M.Pd., Rombongan Banyuwangi dipimpin oleh Bapak Fakhrurrazi, S.Pd.I., dan Romongan Kabupaten Trenggalek, dipimpin oleh Bapak Ahmad Basuki, S.Pd., M.Si.
Kedatangan mereka disambut oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Bapak drh. Adi Andaka, M.Si., Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar Bapak Drs. H. Moh. Rosyad, M.Si, Kepala Bidang Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Ibu Hj. Binti Sholihah, M.Pd., Pengawas Pendidikan Agama Islam di semua Jenjang se-Kabupaten Blitar dan Kepala SD Negeri 01 Kalipang Kecamatan Sutojayan Ibu Siti Asmaul Husna, M.Pd., selaku tuan rumah tempat dilakukannya Studi Tiru, beserta para dewan guru dan komite.
Mewakili ketiga rombongan, Ahmad Basuki mengatakan “Studi Tiru ini dilakukan dengan tujuan untuk meng-ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) pengimplementasian Program School Religius Culture (SRC) di SD Negeri 01 Kalipang, untuk kemudian akan diterapkan di daerahnya masing-masing”. Karena itu perwakilan rombongannya terdiri dari bebagai unsur; Seksi PAIS, Kelompok Kerja Guru Agama (KKG), Musyawarah Guru Agama (MGMP SMP, SMA dan SMK) serta Kelompok Kerja Pengawas Pendidikan Agama Islam (Pokjawas PAIS).
Sementara itu, Moh. Rosyad menjelaskan bahwa; awal mula munculnya ide dan gagasan sekolah berbudaya agama (School Religius Culture (SRC), didorongan keinginan untuk mewujudkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tradisi dalam berprilaku di sekolah yang diikuti oleh seluruh warga sekolah.
Bagaimana anak-anak SD, SMP, SMA dan SMK se Kabupaten Blitar beserta pendidik dan tenaga kependidikanya yang beragama islam bisa sholat dhuha secara serentak, sholat dhuhur secara berjamaah. Peserta didik bisa praktek berwudhu secara benar, lancar membaca Al-Qur’an, lancar bahkan hafal melafadzkan Asmaul Husna dan surat Yasin. Hafal do’a-do’a serta surat-surat pendek Memulai dan mengakhiri jam pembelajaran dengan berdo’a bersama, mengumandangkan bacaan atau hafalan Al-Qur’an secara bersama dalam kelas, semua warga sekolah berkepribadian santun dan berprilaku sopan dll..
Untuk mewujudkan keinginan dan cita-cita tersebut, tentu saja tidak cukup hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan agama saja, namun lebih dari itu, peserta didik harus dibekali kemampuan agar memiliki skill live untuk mempraktekkan ajaran agamanya dalam kehiduan sehari-hari.
Untuk itu, diperlukan tekad yang kuat, niatan yang tulus, keteguhan komitmen dan kesabaran untuk mendapatkan ridho dan berkah Allah Swt., karena jika niatanya untuk mendapatkan pujian dan penghargaan, maka ujungnya hanya kekecewaan; jika niatanya untuk kepentingan dunia, maka akan mudah patah dan putus asa, karena dimana ada aksi maka akan ada reaksi; Ada yang setuju juga akan ada yang tidak setuju; Ada pujian juga akan ada cacian; Ada sanjungan akan ada hinaan sebagaimana tertera di dalam hukum polaritas lanjut Moh. Rosyad mengakhiri sambutannya.
*Penulis adalah Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (Kasi PAIS) pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar