Berita

Pengajian Selasa Rutin: Tidak Ada Manusia yang Bisa Melawan Waktu

Selasa, 9 Juli 2024 09:20 WIB
  • Share this on:

Kab. Blitar - Pengajinan rutin hari Selasa (09/07) dilaksanakan di masjid Al-Huda Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar. Pengajian ini diisi oleh Khusnul Munib, S. Pd.I., Penyuluh Agama Islam.

Kita sekarang sudah memasuki Bulan Muharram yaitu tahun baru umat Islam, atau biasa disebut dengan bulan Suro bagi orang Jawa.

"Semoga kita diawal tahun ini selalu diberi kesehatan”, ujar Munib.

Pergantian tahun ini hakikatnya tidak ada yang sanggup ketika menjalankan perjalanan waktu. Seperti saat menjelang subuh, Allah menjelaskan waktu fajar dalam Al-Qur’an yaitu 'Walfajr' yang diawali dengan 'sumpah'. Tahun baru menjelaskan umur kita bertambah, raga dan jasad itu memiliki jangka waktu tertentu. Semua manusia membutuhkan nikmat sehat wal afiat. Ciri khas jiwa yang tidak sehat itu ketika ada orang yang senang kita susah atau ketika ada orang susah kita senang. Seluruh sehat jiwa dan raga diawali dengan berpikir.

“Bersama-sama kita menjaga hati dan nyawa kita selagi masih memiliki jasad yang hidup dalam diri kita", Ujar Munib. Terdapat beberapa cara untuk merawat nyawa kita dengan 7 kalimat antara lain:

1. Mengawali aktivitas dengan menyebut nama Allah “Bismillah” kecuali aktivitas yang tidak baik.. Terdapat 3 nama dalam bismillah yang tidak memiliki kesamaan dengan nama yang lain. Ada nama Allah, orang mengatakan Ar- Rahman dalam bismillah, orang mengatakan Ar-Rahim. "Semua tidak ada yang tidak butuh dengan pertolongan dari Allah", jangan pernah manusia mengejar dunia sampai lupak dengan Allah" ujar Munib.

2. Membaca tahmid (Alhamdulillah) setiap kali mengakhiri aktivitas. Orang ini termasuk orang yang banyak memiliki rasa syukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah. Orang yang paling mudah dalam diberikan nikmat adalah orang yang bersyukur.

3. Membaca istigfar (Astagfirullah) ini merupakan cara kita untuk menghindari penyakit hati. Orang yang merasa menyesal terhadapat dosa yang diperbuat termasuk orang yang merasakan kesalahan. Kalimat istigraf ini menjadi alamat untuk melakukan aktivitas dalam bertaubat.

4. Mengucapkan “Insya Allah”. Jangan sampai meninggalkan kata tersebut dalam memberikan jawaban atau janji karena kita tidak mengetahui apa yang terjadi di waktu yang akan datang.

5. Mengucapkan 'lahaula wala quwata illa billahil aliyil adzim'. Hidup itu terkadang senang dan susah. Kalimat tersebut diucapkan ketika melawan hati saat hati kita tidak karena terdapat kekuatan yang bisa menolong kita yaitu Allah.

6. Mengucapkan “Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un” ketika ada orang yang mendapatkan suatu permasalahan atau musibah.

7. Mengucapkan kalimat tauhid “Laa ilaha Illa Allah” baik siang maupun malam, jangan sampai mulut atau hati kita bosan mengucapkan kalimat tauhid. Kalimat ini dapat mempertebal iman dan menyelamatkan hidup manusia.

Orang yang merawat hati maka akan mendapatkan nikmat dalam hidupnya. Sebagai contoh, beribadah tetapi masih bisa menikmati ibadahnya. Beliau berpesan bahwa yang lalu biarlah berlalu, orang yang paling beruntung dalam dunia ini adalah membiarkan waktu yang telah berlalu, serta memanfaatkan waktu yang kita hadapi.

Editor:
Axelda Martha
Kontributor:
PPL Kankemenag Kab. Blitar
Penulis:
Mairani Kharista Putri
Fotografer:
Hanavi

Kalender

Oktober 2024
MIN SEN SEL RAB KAM JUM SAB

Gallery

  • Doa Lintas Agama dalam Peringatan HAB ke-77 Kementerian Agama, Wujud Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat
  • Gelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional, Kakankemenag Kab. Blitar: Teladani Nilai-nilai Warisan Ki Hajar Dewantara
  • - Pengukuhan Pengurus BKM Kabupaten Blitar Periode 2023-2027, Rabu (25/11/2023).
  • - Apel Korpri Kankemenag Kab. Blitar