Kab. Blitar (Humas) - Pengajinan rutin hari Selasa (25/06) dilaksanakan di masjid Al-Huda Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar. Pengajian ini diisi oleh Mun’im Sufufi, M. Ag. Beliau merupakan Penyelenggara Syariah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar.

"Cara untuk bersyukur yaitu dengan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya dengan cara tholabul ilmi", Ujar Mun’im.

Menurut Prof. Nuh menyebutkan bahwa survei pada hari ini rata-rata umur manusia itu sekitar 70 tahun. Misalnya, “kalau saya umur 50 tahun, maka memiliki kesempatan 20 tahun untuk menikmati dunia, boleh kita menikmati dunia tetapi juga harus ingat urusan akhirat”. Dengan hasil survei tersebut sudahkah kita untuk mengingat perjalanan selanjutnya untuk menghadapi kehidupan di akhirat?

Sesuai dengan QS Al-Munafiqun ayat 9-11 bahwa kita diingatkan untuk menjalani kehidupan di dunia ini dengan mempersiapkan kehidupan di akhirat, karena setelah nyawa kita dicabut oleh izrail yang pertama kali akan diperlihatkan kepada kita adalah amal, baik amal kebaikan maupun amal keburukan kita yang sudah kita lakukan di dunia ini sebagai pertanggung jawaban. "Ibarat anak sekolah diberitahu nilai raportnya setelah melakukan ujian", Ujar Mun’im. Hal ini lah yang menimbulkan rasa penyesalan atas perbuatan selama di dunia. Jangan sampai di dunia ini kita lalai dengan Allah SWT atas harta benda dan anak-anak yang kita miliki karena jika kita lalai terhadap Allah SWT, maka kita adalah salah satu orang yang merugi.

Selama di dunia kita dianjurkan untuk berinfak sebagian dari harta kita sebelum ajal menjemput, jika kematian sudah menjemput hanya rasa penyesalan selama hidup dan memohon kepada Allah SWT untuk menunda kematian dan memperbaiki amal dengan cara bersedekah, zakat dan beramal saleh. Padahal kematian itu tidak bisa diundur bahkan dimajukan.

Dalam akhir pengajian, beliau berpesan bahwa kita yang masih memiliki sisa umur ini, marilah kita menggunakan sisa umur ini dengan sebaik-baiknya, baik untuk berzakat, berinfak, maupun bersedekah sebagian dari harta kita yang sudah mencapai nisab.