Kab. Blitar (MTsN 8) - Indonesia negara yang kaya bukan hanya sumber daya alamnya tetapi juga budayanya.
Kali ini menghantarkan siswa Kelas 8 MTsN 8 Blitar untuk menelisik dari dekat keunikan dan keindahan Desa Wisata Panglipuran Bali.
Desa Penglipuran sebelum ditetapkan sebagai Desa Wisata tahun 1993, merupakan hutan bambu dan hutan kayu. Penglipuran berasal dari kata pengeling artinya pengingat dan pura artinya tanah leluhur.
Adat yang menjadi ciri khas terpelihara dengan baik, Tri Mandala yaitu utama Mandala, madya mandala dan nista mandala merupakan konsep yang strategis dalam tata ruang desa.
Bangunan rumah yang sangat unik, yang membedakan dengan desa yang lain yaitu angkul-angkul (gapura) saling berhadapan dengan desain yang sama menjadi daya tarik tersendiri. Kekuatan gotong royong warga masyarakatnya akhirnya terwujud Desa Panglipuran sebagai desa wisata dan terbersih didunia.
Ritual keagamaan yang sering menarik wisatawan adalah ngusaba menyambut hari raya nyepi. Kuliner khas adalah Loloh Cemcem dan Tipat Cantok keduanya merupakan minuman dan makanan khas dan rasanya luar biasa. Karang memadu merupakan tempat pengasingan warga yang melanggar adat yaitu laki-laki yang menikah lebih dari 1 (satu) istri.